Demi rasa keadilan Buruh Awak Mobil Tangki Pertamina telah melakukan aksi mogok kerja sejak 19 Juni 2017 dan rencana nya aksi ini akan terus dilakukan usai idul fitri. Terus berjuang sampai menang itulah prinsip yang selalu dipegang oleh massa yang terlibat dalam aksi.
Hal ini harus dilakukan demi memperbaiki kondisi kerja yang nyaman, dalam aksinya mereka mengajukan beberapa tuntutan kepada anak perusahaan Pertamina, PT Pertamina Patra dan Elnusa Petrofin diantaranya
- Angkat semua Awak Mobil Tangki menjadi pekerja tetap di Pertamina Patra Niaga dan Elnusa Petrofil.
- Batalkan PHK dan Pekerjakan kembali AMT yang di PHK sepihak di awal bulan ramadan kemarin.
- Bayarkan Upah Lembur atas kelebiham 8 jam kerja yg di jalani AMT setiap hari
- Penyesuaian upah AMT di seluruh daerah Indonesia.
- Jaminan keselamatan kerja bagi AMT.
Buruh Awak Mobil pertamina (AMT) yang tergabung dalam FBTPI juga mendesak pemerintahan Joko Widodo menegaskan agar PT. Pertamina Patra Niaga dan Elnusa Petrofin menaati hukum ketenagakerjaan.
Selain itu, para buruh mendesak Pertamina Patra Niaga dan Elnusa Petrofin mengikuti nota pemeriksaan pemerintah untuk mengangkat mereka menjadi karyawan tetap. Tidak hanya itu, para buruh berhak mendapatkan upah lembur jika bekerja lebih 8 jam sehari. Selama ini, Pertamina Patra Niaga dan Elnusa Petrofin menggantikan aturan lembur dalam Undang-undang dengan sistem performasi buatan mereka sendiri. Sistem performasi hanya memberikan buruh upah Rp 200 per kilometer dan mendorong buruh tetap bekerja meski kelelahan.
Perjuangan ini belum selesai "Jika memang tidak mau seperti ini, Pertamina harus memperbaiki anak perusahaannya yang menjadi biang keladi semua ini. Caranya bagaimana? penuhi tuntutan kami semua, karena kami sudah tidak percaya lagi dengan PT. Pertamina Patra Niaga,"
(Sumber : buruh.co & fbtpi.org)
